Tuesday, May 10, 2005

Rembulan

Saat rembulan tersenyum,
siapakah yang tak terkesima akan ia nan indah?

Saat rembulan menari,
siapakah yang mampu bangkit dari lamunan dan memalingkan wajah?

Saat rembulan bersinar,
siapakah yang masih butuh pelita tuk terangi langkah?

Lalu embun pagi menetes dari pucuk daun pinus nan hijau.
Siang menanjak, rindu pun menyeruak.
Lalu gemeretakan ranting-ranting bambu di ujung jariku.
Sunyi hutan ini, jiwaku mulai sesak.

Malam ini, kunanti ia, senyum, tari, dan sinar.

Rumbai 10052005

0 Comments:

Post a Comment

<< Home